Pemukim Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, Puluhan Warga Palestina Ditangkap dan Rumah Dihancurkan di Tepi Barat

Yerusalem, 21 April 2025 — Situasi di wilayah pendudukan Palestina kembali memanas setelah puluhan pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dengan pengawalan ketat dari pasukan pendudukan. Di saat yang sama, penangkapan terhadap warga Palestina serta penghancuran rumah-rumah terus berlangsung di berbagai wilayah Tepi Barat.

Serbuan ke Al-Aqsa dan Ritual Talmud
Dikutip dari Al Jazeera, sekitar 50 pemukim Israel, termasuk mantan anggota Knesset Yehuda Glick, memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa melalui Gerbang Al-Maghariba pada Senin pagi. Mereka dilaporkan melakukan ritual Talmud di bagian Timur kompleks, yang memicu ketegangan di kawasan suci tersebut.
Glick juga memberikan penjelasan kepada kelompok pemukim terkait klaim mitos lokasi berdirinya “Kuil Sulaiman”, yang menjadi narasi sering digaungkan oleh kelompok ekstremis Yahudi.
Penangkapan Massal dan Penghancuran Bangunan
Sementara itu, operasi militer Israel di Tepi Barat mengakibatkan penangkapan sedikitnya 20 warga Palestina, termasuk anak-anak, perempuan, mantan tahanan, dan seorang jurnalis. Dilansir dari Al Jazeera, dua anak ditangkap di kota Qalqilya, dan penggerebekan juga terjadi di Jenin serta Tulkarem.
Menurut laporan Klub Tahanan Palestina, sebanyak 600 warga telah ditangkap di Jenin sejak Januari 2025, sementara 250 lainnya ditangkap di Tulkarem.
Di sisi lain, pasukan pendudukan menghancurkan dua rumah di desa Beit Sira, sebelah Barat Ramallah, milik warga bernama Nabil dan Raed Sarour. Sebuah gedung enam lantai milik Khaled Abu Ayyash juga dihancurkan di kota Beit Ummar, bagian Utara Hebron. Proses pembongkaran dilakukan menggunakan alat berat, setelah wilayah tersebut dikepung dan akses jalan ditutup.
Pengusiran Menteri Palestina
Pemerintah Israel turut mengeluarkan perintah pengusiran terhadap Ashraf Al-Awar, Menteri Urusan Yerusalem dari Pemerintah Palestina, dari wilayah Tepi Barat selama enam bulan. Dikutip dari Al Jazeera, tindakan ini dikutuk oleh otoritas Palestina sebagai upaya sistematis untuk memisahkan Yerusalem dari wilayah Palestina lainnya dan mengubah identitas kota tersebut.
Penulis : Dzikri Cahya Mahesa, Izzatin Awalia Wahidah
Editor : Fauzan Isa As-Sidiq
Sumber : Al-Jazeera Net