June 17, 2025
Ranjau darat terus merenggut nyawa di Suriah pasca-Assad

Pembersihan Ranjau darat di Suriah pasca-Assad

mendesak dibuat untuk memperluas upaya pembersihan ranjau darat untuk membersihkan sisa-sisa  perang yang mematikan yang masih bersembunyi di dalam tanah Suriah. Berikut adalah versi pernyataan berita tersebut dengan gaya bahasa sendiri, namun tetap mempertahankan makna utamanya:

Meskipun perang di Suriah telah berakhir setelah runtuhnya rezim Bashar al-Assad pada 8 Desember, bahaya dari perang tersebut masih menghantui rakyatnya. Salah satu ancaman terbesar adalah ranjau darat yang masih tersembunyi di banyak wilayah, terutama di bekas daerah konflik.

Suleiman Khalil, seorang warga yang sedang memanen zaitun bersama dua temannya, menjadi korban baru-baru ini. Tanpa disadari, mereka mendekati ranjau yang tertinggal. Saat mencoba melarikan diri karena panik, Khalil secara tragis menginjak ranjau yang meledak. Ledakan pertama melukai kaki kirinya, dan ledakan kedua menghancurkan kaki kanannya. Dalam keadaan kritis, dia mencoba menyelamatkan diri dengan mengikat lukanya menggunakan bajunya dan berteriak minta tolong. Seorang tentara yang kebetulan berada di dekat lokasi akhirnya datang menolong.

Kasus seperti Khalil bukanlah satu-satunya. Menurut laporan Human Rights Watch (HRW), wilayah luas di Suriah telah terkontaminasi ranjau sejak awal konflik pada 2011. Ranjau tersebut ditanam oleh berbagai pihak, baik pasukan pemerintah, kelompok oposisi, maupun sekutu mereka. Setelah rezim Assad jatuh, banyak area baru yang bisa diakses, namun justru mengakibatkan meningkatnya jumlah korban.

Data dari INSO menunjukkan setidaknya 249 orang, termasuk 60 anak-anak, tewas akibat ranjau sejak Desember. Selain itu, 379 orang lainnya mengalami luka-luka. Bahaya ranjau ini bukan hanya fisik, tapi juga berdampak pada kesehatan mental, memaksa banyak orang mengungsi, kehilangan rumah, dan menghambat akses ke layanan penting.

Oleh karena itu, HRW mendesak pemerintah transisi di Suriah untuk segera membentuk badan khusus yang menangani ranjau. Badan ini diharapkan dipimpin oleh warga sipil dan bekerja sama dengan lembaga PBB untuk mempercepat pembersihan ranjau yang masih tersebar luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *