Menyerukan pembebasan seorang pengacara Tunisia yang membela para terdakwa dalam kasus “konspirasi”

Protes dan seruan terus bergulir di Tunisia menuntut pembebasan Ahmed Sawab, pengacara sekaligus mantan hakim yang membela terdakwa dalam kasus “konspirasi terhadap keamanan negara”.
Ahmed Sawab ditangkap oleh aparat keamanan pada Senin dan dibawa ke markas di distrik Bouchoucha, Tunis. Penangkapannya memicu aksi demonstrasi yang melibatkan puluhan warga, terutama anak muda, yang berkumpul di Lapangan Passage dan bergerak menuju Jalan Habib Bourguiba, meneriakkan tuntutan pembebasan Sawab.
Juru bicara Pengadilan Antiterorisme, Hanan Qaddas, menyatakan bahwa penyelidikan terhadap Sawab dibuka setelah tersebarnya video pernyataan Sawab pada 19 April, yang dinilai mengandung unsur provokasi terhadap kekerasan.
Beberapa partai politik dan organisasi menyatakan solidaritasnya terhadap Sawab. Gerakan Ennahda menyebut penangkapan ini sebagai bentuk kriminalisasi terhadap pembelaan hukum dan independensi peradilan. Partai Republik dan Partai Ettakatol juga mengecam tindakan tersebut dan menuntut pembebasan semua tahanan yang ditahan karena posisi politik mereka.

Sebelumnya, Pengadilan Tingkat Pertama menjatuhkan hukuman penjara terhadap 40 terdakwa dalam kasus konspirasi, dengan hukuman bervariasi antara empat hingga 66 tahun. Kasus ini bermula sejak Februari 2023 dengan penangkapan sejumlah tokoh oposisi dan masyarakat sipil.
Pemerintah Tunisia membantah adanya tahanan politik dan menegaskan bahwa semua terdakwa diadili atas tuduhan pidana yang berkaitan dengan keamanan negara, termasuk konspirasi dan korupsi.
Sejak 25 Juli 2021, Presiden Kais Saied telah memberlakukan berbagai langkah luar biasa, seperti pembubaran parlemen dan perubahan konstitusi melalui referendum.
Penulis : Fauziah Aulia Fatimah
Editor : Hasna Afifah Yustiana Yunasa
Sumber : Aljazeera.net