Difadrana, Sosok Mahasiswa Inspiratif dengan Segudang Prestasi
Thaifur Rayya Difadrana atau yang kerap disapa Difad merupakan seorang mahasiswa yang
berprestasi di berbagai bidang. Pemikirannya yang kritis, cara pandangnya yang luas, serta
sikapnya yang ramah dan tidak sombong membuatnya mampu disenangi oleh semua orang.
Pria asal Ciawi, Tasikmalaya ini memiliki ketertarikan lebih pada bidang musik dan sastra.
Bahkan ia sudah memiliki band dan grup karinding yang karyanya telah launching di Spotify.
Semua orang bisa mengaksesnya dengan kata kunci “Karindingan Oetara”.
Ia memulai pendidikannya di MIS Islamiyyah Sukaresmi. Sejak MI ia sudah menyukai musik.
Ketika ditanya apa alasannya, ia hanya menjawab “sebab, aku satu dari jutaan orang yang
menyukai musik tanpa tau kenapa”. Faktanya terkadang seseorang tidak menyadari mengapa ia
menyukai sesuatu. Seperti kutipan dari Evline Kartika bahwa cinta itu tidak membutuhkan alasan, karena jika membutuhkan alasan dan alasan itu hilang, maka cinta akan hilang
bersamanya. Begitu pun Difad yang mencintai musik tanpa alasan yang jelas.
Kemudian, ia mulai mengikuti organisasi saat menjadi siswa di Madrasah Tsanawiyah Persis
32 Panyusuhan. Organisasi yang pertama kali ia ikuti adalah Rijalul Ghad yang merupakan
organisasi santri di Tasikmalaya. Ketika diwawancarai mengenai alasannya menyukai organisasi,
ia menjawab dengan tegas bahwasannya “Organisasi hanya menawarkan satu hal. Leadership.
Itu yang saya butuhkan untuk menunjang tujuan saya”. Jadi alasannya aktif di organisasi adalah
untuk menumbuhkan jiwa Leadership dalam dirinya.
Ia juga pernah menjadi ketua di berbagai organisasi, diantaranya adalah menjadi ketua
Rijalul Ghad di PPI 32 Ciawi pada tahun 2018-2019. Kemudian di tahun 2020-2021 ia menjadi
ketua OSIS di SMA Plus Mualimin 182 Rajapolah. Di tahun 2020-2022 ia menjadi ketua tim
jurnalistik SMA Plus Mualimin. Di tahun 2022-2024 ia menjadi ketua bidang kaderisasi di PW
ikatan pelajar Persis Jawa Barat.
Namun dari berbagai organisasi yang ia ketuai terdapat satu organisasi yang sangat menarik,
yaitu organisasi perpustakaan jalanan “aing maca” yang berdiri sejak tahun 2019 dan masih
bertahan hingga saat ini. Rutinitas yang mereka lakukan diantaranya adalah: menggelar buku di
jalanan, mengadakan kegiatan sosial seperti berbagi, bercerita hingga mabit.
Menariknya lagi, ia merupakan pendiri sekaligus ketua dari organisasi perpustakaan jalanan
tersebut. Organisasi ini sangat menjunjung tinggi literasi membaca masyarakat. Faktanya
masyarakat Indonesia dikenal dengan masyarakat yang minim literasi. Sebagaimana survei yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya sekitar
10% penduduk Indonesia yang rajin membaca buku. Angka ini menunjukkan tingkat minat
literasi yang rendah di kalangan masyarakat Indonesia.
Prestasi pertama yang ia dapatkan di tahun 2018, tepatnya saat Tsanawiyyah adalah
menjuarai lomba cipta baca puisi se kabupaten Tasikmalaya. Ini merupakan prestasi
pertamanya di bidang sastra, sehingga mampu menciptakan berbagai karya dan prestasi di
kemudian hari. Ia mengikuti berbagai perlombaan puisi di berbagai daerah bahkan provinsi dan
mampu menjuarainya. Beberapa perlombaan yang ia juarai sejak tahun 2018 hingga saat ini
diantaranya :
- Juara 1 lomba baca puisi se Kabupaten Tasikmalaya (2018)
- Juara 3 lomba menulis puisi se Medan (2020)
- Juara 3 lomba baca puisi se-Bandung (2021)
- Juara 1 lomba baca puisi se-Jawa Barat (2021)
- Juara 3 musikalisasi puisi Unigal (2021)
- Juara harapan ke-1 lomba menulis essay se Tasikmalaya (2022)
- Juara 1lomba baca cipta puisi piala Rektor (2023)
- Juara 2 lomba menulis essay di PD Pemuda Persis Kab. Tasikmalaya (2023)
Sungguh prestasi yang sangat mengagumkan. Sebenarnya semua orang juga bisa meraih
impiannya asalkan diawali dengan niat serta, kerja keras, serta latihan yang maksimal. Hingga
saat ini Difad masih terus aktif di organisasi, musik, dan sastra. Ia terus belajar dan mengulik
segala hal yang ingin ia ketahui dan kuasai. Setelah menjadi seorang mahasiswa pun ia tetap
aktif berorganisasi dan belajar. Di dalam kelas ia menjadi mahasiswa yang aktif bertanya dan
beropini, di organisasi pun ia aktif mengembangkangkan skillnya.
Selain itu, ia juga berjualan minuman rempah-rempah yang bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan. Biasanya ia membawa segala macam kebutuhan membuat rempah- rempahnya di motor vespa miliknya. Ia membuktikan bahwa kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh tidak pernah mengkhianati hasil yang di dapatkan. Kita hanya perlu terus berdoa, berusaha, dan yakin atas segala hal yang kita usahakan.
Kegemaran membawa peluang yang besar mencapai kesuksesan. Semua orang berhak
berprestasi, semua orang ingin memiliki prestise agar disegani dan dihormati dalam masyarakat.
Hari ini kami menemukan orang yang tidak pernah lelah dalam mencapai prestasi. Difad, si mahasiswa inspiratif dengan segudang prestasi yang dimilikinya. Motto hidupnya adalah
“Menjadi tuan atas diri sendiri atau melawan!”.
by :
Berlian Ivani 1215020041
Naufal Adya 1215020144
Siti Hani Zakiyah 1225020180