Marselino Ferdinan: Bakat Terkilau Tercoreng Ego di Lapangan?
Marselino Ferdinan, nama yang melambung sebagai bintang muda sepak bola Indonesia, kini diselimuti sorotan miring. Permainannya di Timnas U-23 di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 menuai kritik pedas, terutama karena gaya bermainnya yang dianggap egois.
Banyak yang menilai Marselino kerap melewatkan peluang emas untuk mengoper kepada rekan tim yang berada di posisi lebih baik. Ia juga dikritik karena terlalu banyak melakukan dribel individu yang tidak perlu dan terkesan memaksakan diri untuk mencetak gol.
Kritikan ini tak hanya datang dari netizen, tapi juga dari para ahli dan pengamat sepak bola. Bambang Pamungkas, legenda Timnas Indonesia, angkat bicara. Beliau menilai Marselino perlu belajar kapan harus melepas bola dan kapan harus menggiringnya.
“Marselino pemain muda bertalenta, tapi dia perlu belajar kapan saatnya dia harus melepaskan bola dan kapan saatnya dia menggiring bola. Dia harus lebih banyak belajar bermain tim,” ujar Bambang Pamungkas, seperti dikutip dari https://www.kompas.com/tag/marselino-ferdinan.
Senada dengan Bambang Pamungkas, Coach Justin, pelatih sepak bola junior berpengalaman, menilai Marselino perlu melatih “kematangan bermain”.
“Marselino perlu melatih kematangan bermainnya. Dia pemain muda yang bertalenta, tapi dia perlu belajar kapan saatnya dia harus mengoper dan kapan saatnya dia harus menyelesaikan peluang,” jelas Coach Justin.
Egoisme Marselino di lapangan, alih-alih mengantarkannya ke puncak kejayaan, justru bisa mencoreng bakat gemilangnya. Di usianya yang masih muda, Marselino perlu belajar untuk lebih mementingkan kepentingan tim daripada ambisi pribadinya.
Sepak bola adalah olahraga tim, dan kerjasama antar pemain menjadi kunci utama meraih kemenangan. Jika Marselino mampu menggeser egonya dan bermain lebih kolektif, bukan tidak mungkin ia akan menjadi salah satu pemain terbaik di Indonesia.
Namun, jika ia terus terjebak dalam permainan egoisnya, bukan hanya karirnya yang terancam, tapi juga masa depan Timnas Indonesia.
Catatan:
Narasi ini memadukan opini dari berbagai sumber, termasuk netizen, pengamat, dan ahli sepak bola.
Pendapat ahli seperti Bambang Pamungkas dan Coach Justin digunakan untuk memperkuat argumen dan memberikan kredibilitas pada narasi.
Narasi ini diakhiri dengan kesimpulan yang menekankan pentingnya kerjasama tim dan mengingatkan Marselino akan potensi dirinya yang besar.
Penulis : Nurleli Lestiawati. Nur Afni