ROMANTISASI KOTA BANDUNG
“Kenapa Bandung?”
“Bandung itu romantis banget”
Itulah kata-kata para netizen yang berada pada sebuah platform TikTok. Selain itu, banyak sekali orang-orang yang mendeskripsikan Bandung sebagai kota yang paling indah. “Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum” (M. A. W. Brouwer) tulisan tersebut akan kita jumpai ketika kita sedang berjalan-jalan di Alun-alun Kota. Seperti yang di kutip oleh Ir. Soekarno “Hanya ke Bandung lah aku kembali kepada Cintaku yang sesungguhnya”.
Kata-kata diatas sudah sangat dibayangkan oleh para netizen khususnya bahwa Kota Bandung sangat indah maknanya. Makna tersirat yang akan selalu dikenang oleh para pendatang khususnya. Tak heran, jika Bandung disebut juga dengan “Kota Kembang”. Sebelum kita membahas tentang Romantisasi Kota Bandung, alangkah baiknya kita mengenal apa sih Kota Bandung? Bagaimana terbentuknya Kota Bandung?
Bandung adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa Barat dan sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat. Bandung menjadi urutan ke 4 kota terbesar bersanding dengan 3 kota lainnya, yaitu, Jakarta, Surabaya dan Medan. Kota Bandung dengan luas 167,3 m² dan memiliki jumlah penduduk 2.569.107. Kota Bandung berbatasan dengan Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat di sisi barat, dan berbatasan dengan Kabupaten Bandung di sisi timur dan selatan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa dahulu, Bandung merupakan sebuah danau purba. Morfologi Bandung Raya berbentuk cekungan, kurang lebih seperti mangkuk. Di sinilah tempat air hujan berkumpul dan akhirnya membentuk sebuah danau purba. Seorang peneliti berkebangsaan Jerman dulu pernah menemukan banyak artefak di sekeliling Bandung Raya. Artefak ini rata-rata ditemukan pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Peneliti bernama Koenigswald itu menduga bahwa manusia Sunda purba pun sudah ada. Mereka hidup di sini dan menyaksikan keberadaan danau purba tersebut. Menurut hasil penelitian, dasar danau ini berada di Sungai Citarum. Selain itu, endapannya sangat tebal. Penampang geologi kawasan Tol Padaleunyi adalah salah satu contohnya.
Danau tersebut kemudian mengering akibat gempa bumi dan longsor di sekitar Curug Cukang Rahong dan Curug Halimun. Bencana alam yang diperkirakan terjadi sekitar 16 ribu tahun lalu ini memungkinkan air danau purba tersebut mengalir ke Sungai Cimeta dan lama kelamaan menjadi rawa. Luas Danau Purba Bandung diperkirakan tiga kali lipat lebih luas daripada wilayah Provinsi Jakarta. Seorang peneliti bernama Van Bemmelen pernah mengamati batuan dan bentuk morfologi gunung-gunung berapi di sekitar Bandung Raya dan hasilnya menakjubkan. Itulah sejarah terbentuknya Danau Purba Bandung yang kini menjadi wilayah permukiman masyarakat Bandung Raya.
Sejak zaman dahulu, bandung menjadi tempat persinggahan orang-orang penting, terlebih ketika diadakannya konferensi asia-afrika, yang mana saat itu bandung menjadi tuan rumah dalam konferensi tersebut. Dengan begitu otomatis Bandung menjadi pusat perhatian saat itu dan banyak orang yang menjuluki Bandung sebagai Paris Van Java. Karena sejak dulu juga bandung terkenal sebagai kota wisata.
Banyak novel ataupun film yang meromantisasi Kota Bandung, sebagai contoh novel “Dilan” yang ditulis oleh Pidi Baiq, menjadikan Bandung sebagai latar tempat pada novel itu yang pada kemudian hari diangkat menjadi film. Dalam film tersebut banyak menggambarkan suasana Kota Bandung. Bukan hanya itu, sang penulis sangat hebat dalam meromantisasi hal tersebut, sebagai contoh, penulis mengatakan bahwa “Dan Bandung bagiku bukan hanya masalah geografis, lebih jauh dari itu, melibatkan perasaan yang bersamaku ketika sunyi”. Kata-kata tersebut sempat viral dan menjadikan dan tentu hal tersebut menambah baik image Kota Bandung.
Bandung juga merupakan pusat perkembangan pendidikan, ekonomi, dan pariwisata di Jawa Barat. Salah satu daya tarik utama Kota Bandung adalah kulinernya yang beragam dan lezat. Berbagai kuliner khas seperti mie kocok, batagor, seblak, dan nasi timbel merupakan makanan yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Bandung. Banyak terdapat street food di Bandung seperti di daerah Dipatiukur, Lengkong Kecil, Lengkong Besar, Jalan Sudirman dan masih banyak lagi. Selain itu, Bandung juga memiliki banyak cafe dan restoran yang menawarkan menu makanan dan minuman yang unik dan menarik.
Bandung juga memiliki banyak tempat wisata menarik untuk dikunjungi seperti Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Kawah Putih, Farmhouse Lembang, The Lodge, Maribaya, dan Floating Market. Selain itu, Bandung juga terkenal dengan factory outlet-nya yang menawarkan berbagai produk fashion dengan harga yang terjangkau. Banyak brand-brand lokal Kota Bandung yang mendominasi pasar fashion baik di kancah lokal ataupun manca negara. Anak-anak muda Bandung seolah-olah dikarunia ide kreatif yang tidak ada habis-habisnya yang membuat Bandung menjadi indah dalam segala aspek.
Bandung juga merupakan kota bersejarah yang memiliki banyak bangunan bersejarah dan peninggalan kolonial Belanda. Gedung Sate, Gedung Merdeka, dan Gedung Asia Afrika merupakan beberapa contoh bangunan bersejarah yang masih terawat dengan baik di Kota Bandung yang kini menjadi sasaran masyarakat lokal maupun manca negara untuk berkunjung. Selain itu, Bandung memiliki cuaca yang sejuk dan nyaman sepanjang tahun. Hal ini membuat Bandung menjadi destinasi wisata favorit bagi banyak orang, terutama pada saat liburan atau akhir pekan.
Masyarakat Bandung memiliki kehidupan sosial yang ramah dan ramai. Mereka dikenal sebagai orang yang hangat, sopan, dan ramah terhadap siapa saja yang berkunjung ke kota ini. Selain itu, keberagaman suku, agama, dan budaya juga menciptakan suasana yang harmonis dan juga romantis di Kota Bandung.
Seperti itulah Bandung, menjadi romantis dengan sebab banyak faktor yang mempengaruhinya, dari mulai sikap dan pemikiran orang didalamnya, serta sebab lingkungan dan suasananya yang membuat romantisasi terhadapa Bandung semakin kuat.
Author :
- Amalul Aripin
- Putri Delia
- Siti N