Era Baru Menuju Kota Ramah Lingkungan

This image is taken from: bandung.go.id

Siapa yang tak kenal braga? jalanan yang menjadi legendaris sekaligus ikonik di Kota Bandung, yang menyajikan gemerlap lampu dan kafe – kafe yang bernuansa vintage serta nuansa malam di Kota Bandung menambah keindahan jalan tersebut. Baik orang tua maupun muda pasti pernah mengunjungi ataupun sekedar singgah di jalanan legendaris tersebut jika berkunjung ke Kota Bandung. Bukan hanya sekedar bercengkrama di kafe, tapi juga menikmati malam sambil menyantap makanan bersama keluarga. Tak heran di Braga ini jarang sekali terlihat sepi. 

Tidak hanya itu Braga juga menjadi salah satu tujuan para wisatawan untuk berkunjung, jalanan yang seringkali padat terkadang menjadi hambatan wisatawan saat menikmati keindahan jalanan tersebut. Ini menjadi salah satu permasalahan yang sering dijumpai saat kita berkunjung ke jalan Braga. Meskipun terkarang jalanan tersebut terlihat cukup lancar dan mudah untuk dilalui. Disamping permasalahan tersebut ketika kendaraan melalui jalan braga kita dapat berhenti ataupun pulang di dekat tempat yang sedang dikunjungi ataupun akan dikunjungi sehingga kita tidak perlu reot repot untuk berjalan menemukan titik penjemputan ataupun pemberhentian yang sesuai. 

Namun adanya perubahan aturan yang diterapkan oleh pemerintah mengenai jalan tersebut. Yang biasanya para turis lalui dan juga dilalui oleh berbagai kendaraan yang berdatangan dari berbagai daerah kini hanya dapat dilalui oleh para pejalan kaki. Dilansir dari kompas.com Menurut Pejabat wali kota bandung Bambang Tirtoyulio memastikan penerapan Braga vechile atau Braga bebas kendaraan akan memulai uji coba ini pada tanggal 4 Mei 2024. Ia juga menyebut jalan Braga memiliki banyak spot yang legend dan heritage. Namun sayang banyaknya kendaraan membuatnya terasa sering kali jadi sumber kemacetan.

Dibalik dari meminimalisir permasalahan kendaraan yang mulai teratasi. Kini pemerintah Kota Bandung memiliki permasalahan baru yang muncul dari segi kebersihan. Meskipun pemerintah Kota Bandung telah menyediakan petugas kebersihan di sekitar jalan tersebut kritikan datang dari tempat sampah yang belum rata tersebar di sekitar jalan Braga bahkan dapat dihitung oleh jari mengundang kritik dari warga yang berkunjung menikmati jalanan braga tersebut. Masalahnya sulitnya mencari tempat sampah terlihat dari para pengunjung yang datang dan menenteng sampah yang hendak mereka buang namun kesulitan mencari tempat sampah. 

Dari sudut pandang lingkungan, masalah kebersihan di sekitar Jalan Braga sejak diterapkannya uji coba Braga bebas kendaraan menggarisbawahi kebutuhan akan strategi pengelolaan sampah yang lebih efektif. Meskipun petugas kebersihan telah disediakan oleh pemerintah kota, distribusi tempat sampah yang merata dan cukup seringkali menjadi kendala utama. Para pengunjung yang menikmati atmosfer jalanan ini seringkali terlihat kesulitan mencari tempat sampah yang memadai, menyebabkan sampah berserakan di sekitar area tersebut. 

Salah satu masalah yang muncul adalah kesulitan dalam mencari tempat sampah yang memadai. Para pengunjung seringkali terlihat menenteng sampah yang hendak mereka buang namun kesulitan menemukan tempat sampah yang tersedia secara memadai. Hal ini tidak hanya mengganggu kenyamanan pengunjung, tetapi juga dapat mengganggu estetika dan keindahan jalanan Braga yang menjadi daya tarik utama kota Bandung.

Masalah ini juga bisa mengakibatkan dampak yang tidak diinginkan. Sampah yang berserakan dapat merusak estetika kota Bandung dan, jika tidak ditangani dengan benar, dapat menjadi sumber polusi lingkungan. Ini adalah tantangan serius yang harus diatasi dengan cepat dan tepat. Selain itu, distribusi tempat sampah yang tidak merata juga dapat menjadi sumber masalah lingkungan. Sampah yang berserakan di sekitar jalanan dapat menimbulkan polusi udara dan air jika tidak segera ditangani dengan baik. Selain itu, sampah-sampah tersebut juga dapat menjadi sarang tikus dan hama lainnya, yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah kota Bandung perlu mengambil langkah-langkah konkret. Pertama, peningkatan jumlah tempat sampah yang strategis dan mudah diakses oleh pengunjung perlu segera dilakukan. Ini dapat mencakup penambahan tong sampah, baik yang berukuran besar maupun kecil, di sepanjang Jalan Braga dan area sekitarnya. 

Kedua, diperlukan juga sistem pengelolaan sampah yang efektif. Ini mencakup pengaturan jadwal pengangkutan sampah secara teratur. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan pengelola tempat usaha di sekitar Jalan Braga untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Misalnya, mengadakan program pembersihan bersama atau menggalang dana untuk pengadaan tempat sampah yang lebih modern.

Selain itu, edukasi kepada pengunjung juga menjadi hal yang penting. Pengunjung perlu diberikan pemahaman akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya. Kampanye-kampanye sosial atau pemasangan papan informasi mengenai cara membuang sampah dengan benar dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam mengubah perilaku masyarakat.

Tak hanya itu, kerjasama antara pemerintah, pengelola tempat usaha di sekitar Jalan Braga, dan masyarakat juga sangat diperlukan dalam menjaga kebersihan. Misalnya dengan mengadakan program kerja sama pembersihan bersama atau penggalangan dana untuk pengadaan tempat sampah yang lebih banyak dan modern.

Seiring dengan upaya menjadikan Jalan Braga sebagai area bebas kendaraan yang ramah lingkungan, pembenahan dalam hal kebersihan juga menjadi bagian penting untuk menjaga keindahan dan kenyamanan bagi pengunjung serta warga sekitar. Dengan kerjasama semua pihak dan upaya yang berkelanjutan, diharapkan Jalan Braga tetap menjadi destinasi wisata yang memikat menuju era baru kota ramah lingkungan.

Author :

  • Daeng Dullah
  • Wilda Ningrum
  • Zulfah H

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *