Urutan Ketua Umum Partai yang Paling Lama Menjabat di Indonesia, Megawati Soekarnoputri Menjadi Yang Teratas
Jakarta, (05/07/2023)-Peraturan Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik digugat ke Mahkamah Agung (MK). Pihak yang menggugat meminta MK agar membatasi masa jabatan ketum partai hingga 2 periode.
Saat ini, UU Parpol tidak menentukan batas waktu bagi ketua partai politik.
“Sama halnya dengan kekuasaan pemerintahan yang dibatasi oleh masa jabatan tertentu, demikian pula halnya dengan kelompok partai yang dibentuk berdasarkan UU a quo dan juga merupakan partisipan pemilu, maka setiap ketua kelompok partai berhak memiliki masa jabatannya dan berkah untuk dibatasi jabatannya,” tulis calon bernama Eliadi Hulu. dan Saiful Salim dalam berkas lamarannya, seperti ditulis Senin (26/6/2023), menurut laman resmi MK.
Dua orang sipil tersebut menggugat Pasal 23 ayat (1) UU Partai Politik yang berbunyi: “Pergantian kepengurusan partai politik di setiap tingkatan dilakukan sesuai dengan AD dan ART.”
MK diminta merevisi ketentuan ini menjadi: “Perubahan kepengurusan partai politik di setiap tingkatan dilakukan sesuai dengan AD dan ART, khusus ketua umum atau sebutan lainnya, AD dan ART wajib mengatur hanya 5 tahun masa jabatannya dan hanya dapat dipilih kembali sekali dalam jabatan yang sama, baik secara berturut maupun tidak berturut.”
Pemohon berpendapat bahwa membatasi masa jabatan ketua partai politik penting untuk mencegah kekuasaan yang sewenang-wenang. Mereka membayangkan bahwa partai politik sebagai elemen penting dalam pemerintahan mayoritas juga harus menerapkan salah satu standar dasar negara berbasis suara, khususnya membatasi masa jabatan eksekutif umum. “(Membatasi masa jabatan ketua umum partai politik) akan membuang kekuatan untuk pertemuan tertentu untuk melibatkannya sebagai kesempatan berharga untuk mempertahankan kekuasaan,” tulis sang kandidat.
Tak ayal, berbagai partai politik di Indonesia digerakkan oleh tokoh-tokoh lama. Faktanya, beberapa telah berkuasa selama lebih dari 20 tahun. Berikutnya adalalah ketua umum partai politik dengan masa jabatan terlama yang masih berkuasa hingga saat ini.
1. Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri dikenal sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan. Ia menggerakkan PDI-P sejak partai politik tersebut diumumkan pada 14 Februari 1999. Awalnya, PDI-P sudah ada beberapa waktu sebelum masa reformasi. Terwujudnya partai bergambar banteng diawali dengan terbentuknya Partai Demokrasi Indonesia. PDI sendiri merupakan jenis gabungan atau gabungan dari berbagai kelompok ideologis. Sekitar waktu itu, berbagai kelompok ideologis patriotik bersatu, termasuk Partai Rakyat Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Soekarno pada 4 Juli 1927. Selain PNI, ada juga Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), dan Partai Katolik. Pada 10 Januari 1973, kelimanya sepakat membentuk perkumpulan baru yang bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Tanggal ini masih diperingati sebagai hari lahir PDI Perjuangan. Megawati sendiri baru masuk PDI tahun 1987. Pada waktu itu, PDI dipegang Soerjadi. Jelas, kehadiran Megawati lebih diutamakan untuk membantu elektabilitas partai. Kemasyhuran putri Soekarno terus melambung. Pada tahun 1993, Soerjadi diangkat kembali sebagai Ketum PDI. Namun, jalan Soerjadi untuk kembali ke posisi paling tinggi di partai goyah karena dihantam isu berita penculikan kader. Menanggapi tanggapan itu, PDI mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya. Dari KLB ini, Megawati terpilih sebagai Ketua Umum PDI periode 1993-1998, menggantikan Soerjadi sebagai pimpinan tertinggi partai. Padahal baru 3 tahun kekuasaan Megawati, PDI menggelar kongres di Medan. Melalui kongres yang dilaksanakan pada 22 Juni 1996 itu, Soerjadi diangkat menjadi Ketua Umum PDI periode 1996-1998. Dari situ, lahir dualisme kepemimpinan, menghadapkan Megawati dengan Soerjadi. Sementara, pemerintah saat itu mengakui Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI hasil Kongres Medan pimpinan Soerjadi. Dualisme kekuasaan ini terus memanas, pada tanggal 27 Juli 1996 terjadi konflik antara massa pendukung Megawati dan sekutu Soerjadi di kantor DPP PDI di Menteng, Jakarta Pusat. Kejadian itu kemudian dikenal sebagai Kudatuli atau disebut dengan Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli. Megawati dilantik sebagai Ketua Umum PDI pada Kongres V di Denpasar, Bali, tepat dua tahun setelah peristiwa berdarah itu dan setelah Soeharto lengser. Putri dari proklamator itu (Ir. Soekarno) kemudian mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan pada 14 Februari 1999. Jika dihitung sejak PDI-P masih bernama PDI, Megawati menahkodai partai tersebut selama 30 tahun, sejak tahun 1993
2. Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
Muhaimin Iskandar duduk di kursi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak tahun 2005. Secara spesifik, kepemimpinan Muhaimin dalam partai tersebut berlangsung setidaknya selama 18 tahun. Muhaimin telah berkecimpung di PKB sejak didirikan pada 23 Juli 1998. Muhaimin dipercaya menduduki posisi sekretaris jenderal (sekjen) PKB saat itu, saat mamasuki usia 32 tahun. Matori Abdul Djalil awalnya memimpin partai yang identik dengan Nahdlatul Ulama (NU). Pada tahun 2002, Alwi Shihab mengemban tugas kepemimpinan. Muhaimin menggantikan Alwi sebagai pimpinan tertinggi PKB pada 2005. Pria berusia 39 tahun yang lahir pada 24 September 1966 itu diberikan mandat sebagai ketua umum. Memang, karir Muhaimin terbilang cukup sukses sejak terjun ke dunia politik. Dia berusia 33 tahun saat pertama kali terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia. Tercatat, Muhaimin menjabat sebagai legislator selama hampir 20 tahun, atau empat periode, dari tahun 1999 hingga 2004, dari tahun 2004 hingga 2009, dari tahun 2014 hingga 2019, dan dari tahun 2019 hingga saat ini. Muhaimin dipercaya menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada masa pemerintahan yang kedua oleh presiden Susilo Bambang Yudiono. Sejak 2009 hingga 2014, ia memegang posisi ini. Muhaimin menjabat sebagai wakil ketua DPR RI sejak 2019. Dan sampai saat ini, ia masih menjabat sebagai ketua PKB.
3. Yusril Ihza Mahendra
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Beliau telah memimpin PBB selama sekitar 15 tahun, dari 1998 hingga 2004, dari 2014 hingga 2019, dan sekarang dari 2019 hingga sekarang. PBB berdiri pada 17 Juli 1998. Kelahiran partai ini dimotori oleh Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) yang berideologikan Pancasila, Islamisme dan Patriotisme. Yusril dipercaya untuk memimpin PBB di awal pembangunan partai.
Dia memegang berbagai posisi pemerintahan pada waktu yang sama pada saat itu. Yusril menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan di Kabinet Persatuan Nasional yang dipimpin oleh Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur, dari tahun 1999 hingga 2001. Kemudian, pada tahun 2001 hingga 2004 menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Gotong Royong Megawati Soekarnoputri. Selain itu, Yusril pernah menjadi Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 2004 hingga 2007. Jabatan ketua umum sempat beralih ke Malem Sambat Kaban atau MS Kaban pada 2004. Saat itu, SBY juga memberikan tugas kepada Kaban sebagai Menteri Kehutanan pada 2004 hingga 2009. Sekitar sepuluh tahun berlalu di bawah kepemimpinan M.S. Kaban. Kursi Ketua Umum PBB dikembalikan ke Yusril pada 2014. Yusril sebenarnya berdiri teguh di pijakan ini hingga saat ini.
4. Surya Paloh
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, awalnya dikenal luas sebagai pengusaha. Namun, sejak tahun 1970-an, CEO Media Group ini juga sudah terjun ke dunia politik. Pada Tahun 1977-1987 menjabat sebagai anggota di Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR). Partai Golkar sempat menjadi tempat bernaung Surya Paloh. Pada 26 Juli 2011, ia mendirikan organisasi kemasyarakatan (ormas) Nasional Demokrat yang menjadi partai politik.
Patrice Rio Capella mempimpin Nasdem saat pertama kali didirikan. Kemudian, Surya Paloh diangkat sebagai ketua umum partai pada Kongres Pertama Nasdem pada Januari 2013, yang diadakan setelah dua tahun berkiprah di partai politik yang berslogan”Restorasi Indonesia”. Begitu pula, Surya yang terpilih kembali sebagai Ketua Umum Nasdem periode 2019-2024 pada Kongres Nasdem II pada November 2011.
5. Prabowo Subianto
Prabowo Subianto adalah Ketua Umum Partai Gerindra. Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis (Pangkostrad) itu bahkan turut andil dalam lahirnya partai berlambang garuda tersebut. Menurut laman resmi Gerindra, partai itu didirikan atas keprihatinan politisi Fadli Zon dan pengusaha Hashim Djojohadikusumo yang juga adik kandung Prabowo. Mereka sama-sama prihatin dengan situasi politik di Indonesia yang menurut mereka jauh dari cita-cita demokrasi. Dalam situasi ini, muncul gagasan membuat partai. Ide ini lantas dibahas Hashim bersama orang-orang di lingkaran Prabowo Subianto. Pada saat itu, Prabowo adalah anggota Dewan Penasihat Partai Golkar.
Gerindra diproklamirkan pada 6 Februari 2008. Suhardi menjadi ketua umum pertama saat itu. Sementara itu, Suhardi meninggal dunia pada 29 Agustus, dan Prabowo naik dan menggantikan posisi sebagai Ketua Umum Gerindra sejak 20 September 2014. Prabowo kembali diangkat sebagai ketua umum periode 2020-2025 pada Kongres Luar Biasa Partai Gerindra pada Agustus 2020. Selain itu, ia juga menjabat sebagai ketua dewan pengawas partai. Alhasil, Prabowo menjadi Ketua Umum Partai Gerindra selama sembilan tahun terakhir.
Editor : Reni Nur Habibah
Sumber berita : http://aljazeera.net