March 24, 2025

FIFA mengizinkan penggunaan syal di lapangan

0

Badan sepak bola dunia telah mencabut larangan pemain wanita menggunakan item dengan desain baru yang menghilangkan risiko cedera.
Badan sepak bola dunia mencabut larangan pemain sepak bola wanita mengenakan jilbab, yang dengan cepat disambut oleh beberapa negara Arab.
Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) memutuskan untuk membatalkan larangan jilbab tahun 2007 karena berbahaya dan meningkatkan risiko cedera leher.
Desain baru diikat dengan Velcro, yang menurut para ahli menghilangkan risiko cedera serius.
“Keputusan ini, yang sudah tidak sabar kami nantikan, membuat kami sangat bahagia,” kata Sheikha Naima al-Sabah, Presiden Komite Olahraga Wanita Asosiasi Sepak Bola Kuwait. “Ini membawa keadilan bagi para pemain.” Tim sepak bola wanita Kuwait berpartisipasi dalam beberapa kompetisi internasional, seperti halnya Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, dan Bahrain. Oman tidak memilih tim wanita, begitu pula Arab Saudi, yang paling konservatif dari enam monarki di Arab. Sabah mengatakan keputusan FIFA menciptakan “penghormatan baru untuk berbagai agama dan larangan jilbab sejauh ini merupakan penghalang bagi perempuan Kuwait.”

‘Keputusan bijak’
Iran telah menjadi salah satu kritik utama larangan tersebut, terutama sejak tim putri dilarang bermain di kualifikasi Olimpiade London 2011 melawan Yordania. Adel Marzouq, pelatih tim sepak bola wanita Bahrain, mengatakan keputusan tersebut “akan mempromosikan olahraga wanita di negara-negara Arab dan Muslim di mana pemain sepak bola wanita papan atas tidak dapat bersaing karena larangan cadar.”
“Keputusan bijak ini akan mendorong pesepakbola untuk mempraktikkan olahraga pilihan mereka tanpa rasa malu,” tambahnya. Di Uni Emirat Arab, wanita kini memiliki “kesempatan untuk berlatih olahraga ini dengan rasa hormat agama”, kata Yussef Abdallah, kepala asosiasi sepak bola negara itu.
Kelegaan terlihat jelas di negara tetangga Qatar, negara kecil kaya gas yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dan mempromosikan olahraga wanita. “FIFA yakin bahwa jilbab tidak akan membahayakan keselamatan dan memungkinkan pesepakbola wanita untuk berlatih olahraga mereka dengan bebas,” kata Hani Ballan, penasihat teknis sepakbola wanita Qatar. “Jumlah perempuan yang bermain sepak bola meningkat karena keluarga, federasi sepak bola, dan organisasi olahraga mengkhawatirkan identitas Muslim.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *