Two-State Solution (Israel-Palestina)
Israel – Israel tidak henti-hentinya digalakan. Semua itu dilakukan dengan segala pertimbangan dan imbas negatif terhadap warga sipil yang tidak bersalah bahkan anak-anak dan wanita yang sering menjadi korban dari konflik tersebut. Tak sedikit anak-anak tak berdosa harus menderita dengan rentetan peluru nyasar dan reruntuhan bangunan dari konflik yang sedang berlangsung. Para wanita banyak yang menjanda karena suami mereka ikut menjadi korban dari keganasan konflik.
Dilansir dari al-Jazeera, tidak sedikit usaha perdamaian yang telah dunia internasional berikan kepada Palestina-Israel ini. Namun, kesemua usaha itu tidak menghasilkan sebuah kepuasan di antara kedua belah pihak yang sedang berselisih. Konflik terus terjadi karena salah satu pihak selalu melanggar perjanjian perdamaian yang dibuat atau bahkan membuat provokasi.
Dan sekarang ini, usaha yang tengah santer digalakan oleh dunia internasional terhadap konflik ini adalah Two-state solution atau solusi dua negara. Langkah ini merupakan salah satu opsi solusi konflik Israel-Palestina menyerukan untuk dibuatnya dua negara untuk dua warga, dengan solusi ini, Negara Palestina akan berdampingan dengan Negara Israel, di sebelah bart Sungai Yordan. Kendati demikian, masalah perbatasan dan wilayah negara masing-masing masih diperselisihkan, Pemimpin PLO Palestina dan negara-negara Arab lainnya meginginkan perbatasan pada tahun 1967, yang tentunya tidak disepakati oleh Israel. Wilayah bekas mandate atas Palestina tidak akan menjadi bagian dari Negara Palestina, dan akan menjadi bagian dari wilayah Israel.
Solusi dua negara ini dipandang sangat bagus karena Palestina dan Israel bisa hidup berdampingan dengan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara.
Dukungan solusi dua negara ini juga digaungkan dan bahkan begitu besar dari masyarakat Indonesia. Akan tetapi, sebagai mana pendapat Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Komaruddin menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia masih tidak bisa membedakan bahasa agama, bisnis dan politik. Komaruddin lebih jauh lagi mendukung gagasan yang diajukan Gus Dur, Gus Dur menginginkan kita bersahabat pula dengan Israel dan jangan hanya bersahabat dengan Palestina saja. Hal itu aga nantinya bisa merangkul kedua belah pihak untuk selanjutnya sebuah perdamaian bisa tercapai.
Dikutip dari jawa pos, Komaruddin menambahkan jika masyarakat kita pro akan Hammas, sementara Hammas itu didukung oleh Iran, dan Iran itu mayoritas bermadzhab Syiah. Sangat kontradiksi dengan masyarakat kita yang sangat anti dengan syiah. Kita bersahabat baik dengan Arab, akan tetapi Arab juga bersahabat baik dengan Amerika. Seperti halnya Erdogan yang keras terhadap isu penjajahan Israel, akan tetapi dalam masalah bisnis ia begitu erat dengan Israel.
Sebaiknya kita bersahabat dengan kedua belah pihak agar nantinya kedamaian bisa tercapai dan tidak hanya mementingkan kemenangan Palestina terhadap Israel, kita juga harus melihat bahwa konflik tersebut telah menelan banyak korban dan telah menghancurkan harapan-harapan warga sipil.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Solusi_dua_negara
Editor : Afika Mulhaladika
😊 This article is a patchwork quilt of tales, where each narrative square is carefully stitched together to create a cozy masterpiece that wraps readers in a comforting literary embrace. 🧵📚