Terlepas Dari Kritik Mesir Dan Kekhawatiran Bendungan Renaisans Mendekati Mobilisasi Keempat
Menteri luar negeri mesir, Mekonen, mengatakan bahwa bendungan renaisans kini sedang mendekati mobilisasi keempat, menekankan bahwa ketiga mobilisasi sebelumnya tidak merugikan negara-negara di hilir, demikian pula mobilisasi keempat.
Dalam sebuah pidato selama Forum afrika tentang penggunaan sungai transbatas yang adil di afrika, dengan partisipasi para menteri luar negeri negara-negara das nil, menteri etiopia menekankan penolakan negaranya atas apa yang ia gambarkan sebagai “intervensi yang tidak membangun dan tidak beralasan” dari liga Arab dalam kasus bendungan renaisans.
Proyek bendungan renaisans merupakan proyek nasional dan afrika yang bertujuan untuk membawa jutaan orang di kawasan itu keluar dari kegelapan, dengan kata-katanya sendiri, dan telah menunjukkan kemampuan orang afrika untuk mengerahkan sumber daya domestik mereka guna membiayai proyek-proyek dengan miliaran dolar.
Kementerian luar negeri etiopia mengecam pernyataan konferensi Arab baru-baru ini pada tanggal 19 mei lalu yang mendukung mesir mengenai bendungan renaisans, dan mengatakan bahwa pernyataan mesir berulang-ulang itu “tidak adil terhadap bendungan renaisans, suatu penghinaan terhadap uni dan negara-negara anggota afrika.”
Berita langsung dari mesir terlepas dari kritik mesir dan kekhawatiran. Menteri luar negeri etiopia: Ethiopia mulai produksi listrik di Blue Nile mega-dam Ethiopia mengatakan bahwa tiga mobilisasi sebelumnya tidak menyebabkan kerusakan di negara-negara muara, dan begitu juga dengan mobilisasi keempat (Antalya) 22/6/2023 menteri luar negeri Ethiopia Demiki Mikunin mengatakan bendungan renaisans sekarang mendekati mobilisasi keempat, Dalam sebuah pidato selama Forum afrika tentang penggunaan sungai transbatas yang adil di afrika, dengan partisipasi para menteri luar negeri negara-negara das nil, menteri etiopia menekankan penolakan negaranya atas apa yang ia gambarkan sebagai “intervensi yang tidak membangun dan tidak beralasan” dari liga Arab dalam kasus bendungan renaisans. Proyek bendungan renaisans merupakan proyek nasional dan afrika yang bertujuan untuk membawa jutaan orang di kawasan itu keluar dari kegelapan, dengan kata-katanya sendiri, dan telah menunjukkan kemampuan orang afrika untuk mengerahkan sumber daya domestik mereka guna membiayai proyek-proyek dengan miliaran dolar.
Kementerian luar negeri etiopia mengecam pernyataan konferensi Arab baru-baru ini pada tanggal 19 mei lalu yang mendukung mesir mengenai bendungan renaisans, dan mengatakan bahwa pernyataan mesir berulang-ulang itu “tidak adil terhadap bendungan renaisans, suatu penghinaan terhadap uni dan negara-negara anggota afrika.” Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa perincian mengisi bendungan — termasuk ukuran dan lamanya — telah disepakati oleh para pakar dari ketiga negara itu, dan bahwa etiopia telah berupaya mengatasi kekhawatiran mesir dan Sudan. Juru bicara kementrian luar negeri mesir, duta besar Ahmed Abou Zeid, menanggapi pernyataan ini dengan menyatakan bahwa mesir tidak setuju dengan Addis Ababa pada periode pengisian bendungan renaisans atau volume air yang akan disimpan di sana.
Kairo dan Khartoum mematuhi kesepakatan pertama dengan Addis Ababa untuk mengisi dan membuat bendungan berfungsi, sehingga memastikan aliran lanjutan pembagian air tahunan mereka, diperkirakan 55,5 miliar meter kubik dan 18,5 miliar, masing-masing.
Di pihak lain, Addis Ababa terus menolak tuduhan, sambil secara bersamaan mengisi tiga fase bendungan tanpa hubungan kairo atau Khartoum, karena bendungan yang dibangun sejak tahun 2011 “tidak bertujuan untuk membahayakan siapa pun “.
Sumber : الجزيرة
الجزيرة نت: آخر أخبار اليوم حول العالم (aljazeera.net)
Editor : Nurul Hidayah
