March 24, 2025

Akhir dari Gencatan Senjata Sudan, terjadi kekerasan, penerbangan pesawat tempur dan rudal anti pesawat darat

Sumber foto : VOV World

Khartoum – Dengan berakhirnya gencatan senjata, Rabu pagi ini, wilayah udara di Sudan menyaksikan serangan udara oleh pesawat tempur di Omdurman, sementara Pasukan Pendukung Cepat menghadapi mereka dengan senjata anti-pesawat darat, menurut koresponden Al-Arabiya dan Al-Hadath. dilaporkan.

Menurut laporan yang datang dari Sudan, bentrokan kekerasan terjadi di daerah Mohandessin dan lingkungan Al-Fatihab di Omdurman di Khartoum, serta bentrokan kekerasan di kota Dilling di negara bagian Kordofan Selatan antara tentara dan pimpinan SPLM-N. oleh Abdulaziz Al Hilu.
Gencatan senjata tujuh puluh dua jam antara tentara dan Pasukan Pendukung Cepat berakhir pagi ini, setelah mulai berlaku Minggu lalu, antara kedua pihak yang berkonflik, tetapi bukannya tanpa pelanggaran di berbagai daerah.
Lebih dari dua ribu tewas
Pertempuran yang sedang berlangsung antara tentara yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan Pasukan Dukungan Cepat yang dipimpin oleh Jenderal Muhammad Hamdan Dagalo menewaskan lebih dari dua ribu orang, menurut perkiraan yang diyakini para ahli jauh lebih sedikit dari kenyataan.

Dan jika ketenangan saat ini berlaku di ibu kota, Khartoum, maka di El Geneina, kota yang paling terkena dampak perang dan terletak di wilayah Darfur (barat), yang menyaksikan pertempuran paling sengit, jalanan sepi dipenuhi mayat dan toko telah dijarah.
Mereka yang melarikan diri dari medan perang mengatakan bahwa mereka ditembak dan digeledah beberapa kali dalam perjalanan.

Menurut Doctors Without Borders, ‘15.000 orang Sudan, termasuk hampir 900 orang terluka, melarikan diri ke kota Adreh di Chad di bawah rentetan tembakan dari tentara, Pasukan Dukungan Cepat, pejuang suku, dan warga sipil bersenjata.’
PBB menegaskan bahwa lebih dari 150.000 pengungsi Sudan kini berada di Chad.

Sumber : alarabiya.net & alhurra.com

Editor : Gamal Zulham Hafidz