Gempar Pangeran Arab Saudi Mengundang “Musuh” AS Pada Liga Arab Mendatang
Arab Saudi berencana mengundang Presiden Suriah Bashar al-Assad ke pertemuan puncak Liga Arab yang diselenggarakan di kota Riyadh pada bulan Mei mendatang. Jika terkonfirmasi, ini merupakan sebuah langkah yang secara resmi akan mengakhiri sikap Saudi yang selama ini mengucilkan suriah.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) telah mengutus Menteri Luar Negeri, yaitu Pangeran Faisal bin Farhan untuk berkunjung ke Damaskus dalam beberapa minggu mendatang dan menyerahkan undangan resmi kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk hadir dalam pertemuan puncak Liga Arab pada 19 Mei mendatang.
Kantor komunikasi pemerintah Arab Saudi dan kementrian luar negeri dari kedua negara belum menanggapi permintaan konfirmasi Reuters atas laporan ini. Jika Assad hadir di KTT Liga Arab, ini akan menandai perkembangan paling signifikan atas relasi Suriah dengan negara Arab sejak 2011, ketika Damaskus diskors dari organisasi tersebut akibat perang sipil yang sampai saat ini masih terjadi di negara itu.
Sementara itu, beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Qatar menentang adanya normalisasi hubungan antara negara Arab dengan Assad. Alasannya rezim Assad masih mempraktikkan kebrutalan selama perang sipil berlangsung.
Sejak Maret lalu, AS telah menegaskan penolakannya terhadap normalisasi dengan Suriah, terutama Arab Saudi yang merupakan sekutu dekat Washington di Timur Tengah.
“Kami tidak akan melakukan normalisasi dengan rezim Assad dan kami juga tidak akan mendorong orang lain yang tidak memiliki kemajuan otentik dan abadi menuju resolusi politik”, tutur juru bicara Kemenlu AS, Vedat Patel kepada wartawan seperti dikutip al-Arabiya
“Kami terus mendesak siapapun yang terlibat dengan Damaskus untuk mempertimbangkan dengan tulus dan menyeluruh bagaimana keterlibatan mereka dapat membantu memenuhi kebutuhan warga Suriah dimanapun mereka tinggal”, tambahnya.
Diketahui, bahwa AS telah lama menginginkan Assad lengser. Sejumlah ahli menilai perang sipil Suriah merupakan perang “perantara” antara AS dan Rusia-Iran. Sebab, selama ini AS mendukung kelompok pemberontak Suriah melawan pasukan rezim Assad. Sementara Rusia-Iran kerap membantu pasukan Assad membungkam pemberontak.
Editor : Laila Zanuba Ahmad
Sumber Berita : cnnindonesia.com dan cnbcindonesia.com