Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia: Setelah Serangan Kremlin, Kami Tidak Punya Pilihan Selain Melikuidasi Presiden Ukraina
https://www.alayam.com/online/international/1009986/News.html
Dilansir dari Al Ayam pada hari Kamis, tanggal 04 Mei 2023, setelah Moskow mengumumkan bahwa gedung Kremlin telah diserang oleh pawai yang menargetkan Presiden Rusia Vladimir Putin, wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menyerukan pembunuhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan anggota pemerintahannya.
“Setelah serangan teroris hari ini, Rusia tidak punya pilihan selain melikuidasi Zelensky secara fisik bersama anggota pemerintahannya,” tulis Medvedev di Telegram.
Dia juga berkata, “Kami tidak membutuhkan Zelensky hidup untuk menyatakan penyerahan tanpa syarat. Selalu ada alternatif.”
Ini terjadi setelah Duma Negara meminta Moskow untuk melancarkan tanggapan keras terhadap percobaan pembunuhan Putin, dan wakil Duma Negara Rusia Viktor Sobolev mengatakan sebelumnya hari ini bahwa sudah waktunya untuk meluncurkan serangan rudal ke kediaman Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Hari ini, Rabu, Pembicara Duma Negara Rusia, Vyacheslav Volodin, menyerukan penggunaan “senjata yang mampu menghalangi dan menghancurkan rezim di Kiev.”
Dia menambahkan, dalam sebuah pernyataan di aplikasi perpesanan Telegram, bahwa Rusia tidak boleh bernegosiasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah dugaan serangan, yang ditolak oleh Kiev.
pengasingan Ukraina
Untuk bagiannya, kepresidenan Ukraina membantah, pada hari Rabu, hubungan apa pun antara Ukraina dan serangan di Kremlin dengan dua pawai, yang dikaitkan Moskow dengan Kiev.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga membantahnya, mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bersama dengan rekan-rekannya di negara-negara Eropa utara di Helsinki, “Kami tidak menyerang Putin. Kami serahkan itu ke pengadilan. Kami berperang di tanah kami dan mempertahankan desa dan kota kami.”
Sebelumnya hari ini, Rusia mengumumkan bahwa mereka telah menembak jatuh dua drone yang menargetkan istana kepresidenan dalam upaya untuk membunuh Presiden Vladimir Putin, yang dibantah oleh Kiev.
Kremlin mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Dua pawai menargetkan Kremlin … kedua perangkat dinonaktifkan,” menggambarkan operasi itu sebagai “tindakan teroris dan upaya untuk membunuh Presiden Federasi Rusia,” menuduh Kiev berada di belakangnya.
Editor : Rifani Nurfiqri
Sumber Berita :
https://www.alayam.com/online/international/1009986/News.html
https://www.alayam.com/online/international/1009966/News.html