Tradisi Kekerasan Israel di Masjidil Aqsha pada Bulan Suci Ramadhan
Palestina – Seperti sudah menjadi tradisi, Israel kembali membuat keributan di Masjidil Aqsha. Kerusuhan yang terjadi di kiblat pertama umat Islam tersebut dilakukan oleh aparat kepolisian Israel. Kejadian tersebut terjadi pada dini hari tanggal 5 April 2023.
Tepat di bulan suci Ramadhan ini, harusnya menjadi waktu untuk perdamaian antara 3 agama di situs peninggalan kuno itu. Pasalnya, umat Yahudi dan Kristiani pun akan menyambut hari raya Paskah bertepatan dengan Ramadhan. Akan tetapi, kekerasan yang dilakukan oleh Israel kepada warga Palestina seperti sudah menjadi tradisi. Terlebih kekerasan itu ditujukan kepada umat Islam yang tengah berada di dalam masjid.
Dilansir dari detik, setidaknya 12 orang menjadi korban luka-luka atas aksi kekejaman Israel. Korban luka-luka diakibatkan dari peluru karet yang ditembakkan polisi. Selain itu, polisi Israel juga menggunakan gas air mata dan granat kejut kepada jemaah yang ada di dalam masjid. Kekerasan Israel tidak berakhir di situ, mereka juga menghadang tim medis yang akan mendekati wilayah tempat kekerasan itu terjadi.
Bukan kali ini saja aksi kekerasan Israel ditujukan kepada warga palestina terkhusus kepada Jemaah Masjidil Aqsha. Tahun lalu, kekerasan terhadap warga Palestina terjadi sebelum perayaan Paskah Yahudi. Kekerasaan itu terjadi sebelum aparat hendak mengawal pengunjung Yahudi dengan membersihkan area Masjidil Aqsha.
Baca Juga: Kecaman Arab atas Penyerbuan Pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsa
Liputan 6 memberitakan dalam salah satu artikel beritanya, setidaknya ada 400 warga Palestina yang ditahan oleh kepolisian Isael. Data itu didapat dari Amnesty International melalui Instagram resminya “setidaknya 400 warga Palestina ditahan.”
Kepolisian Israel sendiri mengklaim hal itu dilakukan karena menanggapi adanya kerusuhan. Kepolisian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka dipaksa memasuki area yang menjadi kekerasan itu setelah penjahat bertopeng mengunci diri mereka di dalam masjid dengan tongkat, batu bahkan kembang api.
“Ketika polisi masuk, mereka dilempari batu dan kembang api yang ditembakkan dari dalam masjid oleh sekelompok besar Agigator,” ujar pernyataan mereka. Selain itu, mereka juga menambahkan bahwa salah seorang anggota mereka mengalami luka di kaki.
Terlepas dari klaim-klaim mereka, dunia internasional mengutuk perlakuan Israel kepada warga palestina rabu lalu. Terlebih kekerasan itu dilakukan ketika umat islam tengah menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan.
Editor : Tim Timur Tengah
Sumber : dunia.tempo.co dan liputan6.com