Sebuah Laporan Surat Kabar Amerika tentang Mohammed bin Salman mengenai Pemotongan Produksi Minyak
Dubai – The Wall Street Journal menerbitkan laporan yang mangulas keputusan Arab Saudi serta negara- negara lain untuk memotong penciptaan minyak serta perilaku Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman terhadap Washington, merangsang interaksi antara aktivis di media sosial.
Pemotongan penciptaan minyak oleh Arab Saudi serta sekutunya menampilkan bagaimana Putra Mahkota Mohammed bin Salman bersedia mengesampingkan kekhawatiran AS untuk mengejar kebijakan tenaga nasional yang bertujuan untuk membiayai transformasi besar kerajaannya, kata pesan berita itu dalam laporannya.
Pangeran Mohammed berkata kepada para pembantunya akhir tahun mendatang jika ia tidak lagi tertarik untuk menenangkan Amerika Serikat. Ia menginginkan apapun yang hendak ia tawarkan kepada Washington, bagi orang-orang yang akrab dengan obrolan itu, tambahnya.
Baca Juga: Saudi Aramco Mengumumkan Perjanjian $12,2 Miliar untuk Membangun Kilang Petrokimia di China
Arab Saudi, UEA, Irak, Kuwait, Aljazair, serta Oman mengumumkan, pada pekan mendatang, pengurangan penciptaan minyak setiap hari mereka dalam jumlah yang bermacam-macam, mulai dari Mei mendatang sampai akhir tahun ini, saat sebelum pertemuan aliansi OPEC Plus selanjutnya.
Oktober mendatang, OPEC Plus mengumumkan pemotongan penciptaan minyak, suatu langkah yang membuat marah Gedung Putih. Presiden AS, Joe Biden, berkata pada saat itu jika Arab Saudi hendak mengidap konsekuensi. Namun sepanjang ini, AS nyatanya mundur dari janjinya untuk menghukum kerajaan.
Editor : Abdan Syakur
Sumber : CNN Arabic dan News Formy