Israel Menyerang Masjid Al-Aqsa : Menlu Arab Saudi Angkat Suara Atas Serangan Tersebut
Israel Menyerang Masjid Al-Aqsa : Menlu Arab Saudi Angkat Suara Atas Serangan Tersebut
Riyadh – Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk keras penyerbuan komplek Masjid Al-Aqsa di Kawasan Palestina oleh tentara Israel dengan cara menyerang dan menangkap ratusan jamaah pada hari rabu, Sementara Hamas melakukan perlawanan dengan menembakkan roket dari Gaza ke Israel mengakibatkan salah seorang tentara pendudukan terluka.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan “kecaman dan penolakan Kerajaan Arab Saudi atas penyerbuan komplek Masjid Al-Aqsa secara terang-terangan, praktik-praktik ini merusak upaya perdamaian, menegaskan kembali posisi tegasnya dalam mendukung semua upaya yang bertujuan untuk mengakhiri pendudukan dan mencapai keadilan dan solusi komprehensif untuk perjuangan Palestina.”
Pasukan tentara Israel menyerang warga Palestina dimulai dari gerbang Damaskus di Yerusalem. Sebelumnya, koresponden Al-Jazeera mengatakan bahwa pasukan tentara Israel mencoba untuk memindahkan secara paksa para jamaah yang menyebabkan beberapa para jamaah terluka di dalam ruang sholat Al-Qibli di komplek Masjid Al-Aqsa.
Koresponden melanjutkan bahwa tentara Israel menembakkan granat kejut hingga gas air mata ke dalam Masjid Al-Qibli melalui jendela yang rusak setelah sebelumnya para tentara Israel menghancurkan jendela-jendela masjid tersebut, dan tidak hanya itu, para tentara Israel pun menyerang klinik medis yang jaraknya berdekatan dengan masjid Al-Qibli di komplek Masjid Al-Aqsa.
Setelah penyerangan tersebut, Menara Yerusalem pun mengajak untuk mobilisasi umum, sementara Bulan Sabit Merah Palestina yang menjadi salah satu organisasi kemanusiaan di Palestina dicegah oleh para tentara Israel untuk memasuki komplek Masjid Al-Aqsa.
Penyerbuan oleh tentara Israel ini terjadi selama bulan Ramadhan pada waktu peribadatan. “Tindakan seperti itu melanggar prinsip dan norma internasional mengenai penghormatan terhadap tempat suci agama,” sambung pernyataan kementerian tersebut.
Saksi mata menyatakan polisi Israel menyerang ratusan jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kawasan Palestina sebelum fajar pada hari rabu setelah menyerbu masuk. Insiden itu memicu protes di Tepi Barat yang diduduki dan militer Israel mengatakan sembilan roket ditembakkan dari Gaza ke Israel setelah sirene meraung di kota-kota selatan.
Sementara itu, Palestina melakukan perlawanan dengan menembakkan beberapa roket dari Jalur Gaza ke israel. Empat roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel dilaporkan oleh kantor berita Perancis. Dan sebuah sumber keamanan yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan bahwa setidaknya ada 6 roket yang ditembakkan dari jalur Gaza ke israel.
Dalam sebuah pernyataan pers, tentara Israel mengatakan “Menyusul laporan sebelumnya tentang sirene yang berbunyi di Sderot, 5 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel, dan sistem pertahanan udara Israel mencegat serangan tersebut, setelah sirene peringatan tambahan dibunyikan di sekitar Jalur Gaza, 4 roket diluncurkan dari Jalur Gaza dan mendarat di area terbuka.”
Media Israel mengatakan bahwa salah satu roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza jatuh di sebuah pabrik di “Sderot”.
Dalam konteks yang sama, koresponden Al-Jazeera melaporkan bahwa para tentara israel menyerbu Nablus dan Beit Ummar, utara Hebron, dan kamp Nur Shams di Tulkarm, di Tepi Barat utara.
Dan media Israel melaporkan bahwa seorang tentara Israel terluka dalam operasi penembakan di utara Hebron. Dia mengatakan bahwa pendudukan memobilisasi kekuatannya.
Kepresidenan Palestina mengatakan bahwa pelanggaran kesucian pendudukan adalah perang tanpa henti melawan rakyat Palestina dan bangsa Arab, memperingatkan otoritas pendudukan agar tidak melewati garis merah di tempat-tempat suci yang akan menyebabkan ledakan besar.
Baca Juga: Serbu Masjid Al-Aqsa saat Ramadhan, Arab Saudi Kutuk Pemukim Israel
Dan kepresidenan Palestina menambahkan, “Kami menganggap pemerintah pendudukan bertanggung jawab penuh atas kerusakan apa pun, dan harus menghentikan perusakan yang akan menimbulkan konsekuensi berbahaya.”
Kepresidenan Palestina juga meminta pemerintah AS untuk tidak berdiam diri dan menonton api yang dibuat oleh pendudukan di wilayah Palestina.
Sementara itu, kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan, “Saya meminta massa kami di Tepi Barat dan 48 untuk pergi ke Masjid Al-Aqsa dan melindunginya.”
Haniyeh menambahkan, “Setiap orang harus memikul tanggung jawab, Palestina dan Arab, atas apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa,” menggambarkan apa yang terjadi sebagai “kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Dalam konteks yang sama, Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam, Ziyad al-Nakhala, mengatakan, “Apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa yang diberkahi adalah ancaman serius bagi kesucian kita,” menambahkan, “Rakyat Palestina harus menjadi hadir dengan semua komponennya untuk konfrontasi yang tak terelakkan dalam beberapa hari mendatang.”
Yordania dan Mesir, keduanya terlibat dalam upaya yang didukung AS baru-baru ini untuk mengurangi ketegangan antara Israel dan Palestina, mengeluarkan pernyataan terpisah yang mengecam insiden tersebut.
Editor : Muhamad Faiz Al Fauzi
Sumber berita : Arab News dan Al-Jazeera