Reformasi Peradilan Israel Picu Kemarahan Publik

0
Reformasi Peradilan Israel Picu Kemarahan Publik
Para demonstran menentang kebijakan PM Benjamin Netanyahu terkait rencana pelemahan kekuasaan peradilan dengan sejumlah proposal yudisial baru. Kontroversi ini berpotensi menjerumuskan Israel ke arah otoritarianisme. Foto: nytimes.com

Tel Aviv – Demonstrasi hebat mengguncang beberapa kota di Yerusalem Barat dan kota pesisir Tel Aviv pada 26/03/23. Puluhan ribu pengunjuk rasa memadati jalanan kota untuk memprotes rencana perubahan sistem peradilan dan pemecatan Menteri Pertahanan Israel.

Krisis ini dipicu oleh PM Benjamin Netanyahu yang berencana akan membatasi kekuasaan Mahkamah Agung dalam memerintah legislatif dan eksekutif, serta memberikan Parlemen Israel kekuasaan untuk mengesampingkan keputusan Mahkamah Agung dengan persentase perolehan suara 51,2% dari 120.

Tak hanya itu, dalam proposal kedua diusulkan untuk menghilangkan kewenangan Mahkamah Agung dalam peninjauan legalitas Hukum Dasar Negara, juga memberi kekuasaan penuh kepada politisi untuk memilih dan menunjuk hakim Mahkamah Agung.

Menanggapi kebijakan PM Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyatakan penolakannya terhadap perubahan yudisial pada hari Sabtu melalui pernyataan singkat di televisi, di mana ia mengatakan “perpecahan yang semakin dalam pada Israel atas masalah tersebut, (hingga) meresap ke dalam institusi militer dan pertahanan”, dan merupakan “bahaya yang jelas, langsung dan nyata bagi keamanan Israel”.

Baca Juga: Pembubaran Pemerintah Israel. Peringatan Ibrani tentang Keretakan Netanyahu-Deri

Penentangan tersebut berdampak pada pemecatan dirinya oleh Netanyahu. Sontak kabar ini memicu aksi massa yang bergerak memblokir jalan raya utama antara Tel Aviv dan Yerusalem, menghentikan lalu lintas pada jam sibuk, dan melanggar penghalang logam yang dipasang oleh polisi pada minggu malam. Situasi semakin memanas dengan bergabungnya Serikat Buruh Israel, Histadrut yang melalui ketuanya Arnon Bar-David mengumumkan agar memberlakukan pemogokan umum.

Efek pemogokan ini menjalar ke maskapai penerbangan. Menurut media Israel, Bandara Ben-Gurion Tel Aviv menghentikan penerbangan untuk sementara waktu sejak pagi hari 27/03/23.

Melihat kontroversi terhadap reformasi yudisial, Presiden Israel Isaac Herzog meminta Netanyahu untuk menghentikan rencana tersebut. “Demi persatuan rakyat Israel, demi tanggung jawab, saya meminta Anda untuk segera menghentikan proses legislatif,” kata Herzog.

Editor : Iqra Syahli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *