Tips Puasa Ramadhan bagi Penderita Diabetes

0
Sumber : Pixabay.com

Riyadh – Di bulan Ramadhan, ibadah puasa merupakan salah satu kewajiban umat Muslim di seluruh dunia. Namun melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan bukanlah hal yang mudah bagi orang yang menderita penyakit diabetes. Ada berbagai pantangan juga kekhawatiran jika mereka ingin melaksanakan puasa. Lantas apa saja yang harus dilakukan dan yang perlu dihindari bagi penderita diabetes di saat melakukan ibadah puasa selama Ramadhan?

King Saud Medical City memberikan beberapa penanganan atau tips bagi penderita diabetes sebelum mengikuti puasa di bulan Ramadhan, supaya mereka bisa menjalankan puasa tanpa ada halangan yang menggangu pada kesehatan.

Al-Madinah menerangkan bahwa salah satu hal terpenting yang disarankan bagi penderita diabetes ini ialah bahwa takaran sarapan tetap sama, akan tetapi karena bisa menyebabkan penurunan gula, sebaiknya takaran sahur dikurangi setengahnya ataupun membaginya dalam porsi kecil. Terutama dengan menghindari makanan berminyak atau  gorengan, karena mengandung banyak lemak. Kemudian King Saud Medical City menambahkan, apabila mengalami gula darah yang terus menurun, hendaknya membatalkan puasa dan melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis untuk diberikan solusi terbaik terutama untuk dalam mengontrol kadar gula dalam darah selama berpuasa.

Dewan Kesehatan Teluk menerangkan batas yang diperbolehkan untuk mengonsumsi gula selama berpuasa di bulan Ramadhan yaitu 7 sendok teh gula bagi orang dewasa. Selain itu, menurut ahli gizi, perubahan drastis dalam kebiasaan dan gaya hidup mungkin terjadi di bulan suci Ramadhan terutama dalam perubahan waktu makan, inilah yang dapat mempengaruhi kadar glukosa bagi penderita diabetes. Sehingga bagi penderita diabetes perlu diperhatikan beberapa hal mendasar selama berpuasa untuk bisa mengendalikan kadar gula darah. Pertama, ketika ingin berpuasa jangan lupa untuk makan sahur sebagai penambah energi. Terutama sertakan lebih banyak makanan kaya serat yang melepaskan energi secara perlahan, yaitu dari gandum dan roti diubah menjadi nasi merah atau nasi basmati. Lalu protein untuk penderita diates bisa diperoleh dari tahu, ikan dan kacang-kacangan, serta menghindari minuman manis dan bersoda. 

Kedua, ialah pantau kadar gula darah secara teratur, terutama menggunakan perangkat yang dapat digunakan untuk pemantauan glukosa. CGM atau yang bisa disebut sebagai Continuous Glucose Monitors yaitu alat sederhana bagi penderita diabetes melalui sensor yang melekat dengan tubuh yang memberikan informasi secara real time.

Ketiga, yaitu makan dengan benar, seperti berbuka dengan kurma dan susu serta diikuti dengan karbohidrat kompleks. Terutama hindari makanan tinggi gula dan gorengan. Sebagai gantinya makanlah buah sebelum tidur, untuk membantu menjaga kadar gula.

Keempat, ialah melakukan rutinitas olahraga ringan, seperti melakukan yoga dan berjalan. Tetapi kurangi juga intensitasnya untuk menghindari upaya tambahan. Dan terakhir istirahat yang cukup. Inilah kunci kesehatan selama bulan Ramadan.

Lalu bagaimana dengan penggunaan obat diabetes selama bulan puasa Ramadan ini ?

Di dalam buku Saber Najah Dr. Enas Shaltout, seorang guru besar ilmu penyakit dalam dan pengobatan diabetes Fakultas Kedokteran Kasr Al-Ainy, mengungkapkan bahwa pengobatan penderita diabetes selama berpuasa yaitu tergantung dari jenis obat yang digunakan serta jumlah makanannya. Shaltout menjelaskan pasien penderita diabetes disarankan memenuhi diet yang ditetapkan dokter, makan sahur dan berbuka tanpa memakan jenis makanan manis selama bulan Ramadhan secara teratur.

Beliau juga menegaskan bahwa pasien diabetes yang diobati dengan insulin harus mengambil dosis insulin saat berbuka saja, dan sebaiknya tidak mengambil insulin saat sahur agar pasien diabetes tidak menderita pusing atau koma akibat hipoglikemia selama periode puasa hari berikutnya. Tablet bisa digunakan untuk mengobati diabetes saat makan sahur, sebagai pengganti insulin. Tentunya setelah pasien berkonsultasi dengan dokter. Dan juga bahwa pasien diabetes harus meyakinkan bahwa kadar gulanya tersebut teratur dan stabil sebelum melakukan puasa. Akan tetapi lebih baik bagi penderita diabetes untuk tidak berpuasa, apabila menderita komplikasi pada pembuluh darah dan ginjal, juga pasien mengalami resiko lain, seperti penyakit jantung, ataupun apabila pasien diabetes diobati dengan insulin dalam jumlah besar.

Semoga bermanfaat..

Editor : Zulfa Kamilia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *