Bank Dunia: Membangun Infrastruktur Suriah setelah Gempa akan Menelan Biaya $7,9 miliar
Suriah – Bank Dunia mengatakan – Senin (20/3) – bahwa dua gempa bumi yang melanda Suriah pada Februari lalu dapat menyebabkan kontraksi PDB Suriah sebesar 5,5% pada tahun 2023, dan bank memperkirakan bahwa biaya pemulihan dan rekonstruksi di Suriah akan mencapai $7,9 miliar selama 3 tahun.
Bank tersebut menambahkan bahwa laporannya tentang penilaian cepat kerusakan dan kebutuhan memperkirakan bahwa dua gempa bumi yang melanda Suriah utara dan barat menyebabkan kerusakan material senilai $3,7 miliar di negara itu, dan kerugian ekonomi $1,5 miliar lainnya, membuat total kerugian $5,2 miliar.
Bank Dunia sebelumnya memperkirakan kontraksi 3,2% pada produk domestik bruto Suriah untuk tahun 2023 karena berlanjutnya konflik, harga biji-bijian dan energi yang tinggi, dan pemadaman listrik, selain kelangkaan air yang membatasi produksi tanaman.
Kedua gempa tersebut akan mendorong penyusutan PDB sebesar 2,3 poin persentase menjadi 5,5% untuk tahun ini, memperburuk dampak konflik Suriah yang telah berlangsung selama 12 tahun.
Bank Dunia mengatakan – dalam sebuah pernyataan – bahwa “deflasi tambahan terutama didorong oleh penghancuran modal fisik dan gangguan dalam aktivitas komersial, dan inflasi diperkirakan akan meningkat secara signifikan, terutama didorong oleh penurunan ketersediaan barang yang tersedia, kenaikan biaya transportasi, dan permintaan keseluruhan untuk bahan rekonstruksi.” Dikutip dari Aljazeera (21/3/2023).
Bank Dunia memperkirakan kebutuhan pemulihan dan rekonstruksi di 6 wilayah sekitar $7,9 miliar, yang mana $3,7 miliar adalah pada tahun pertama, dan $4,2 miliar selama dua tahun berikutnya.
Bank mengatakan sektor pertanian mencatat kebutuhan terbesar (27 persen dari total), diikuti oleh perumahan (18 persen), perlindungan sosial (16 persen), dan transportasi (12 persen).
Dukungan dari para donatur
Sementara itu, Perdana Menteri Swedia Ulf Christerson mengumumkan janji konferensi donor di Brussel untuk menyediakan sekitar 7 miliar euro bagi orang-orang yang terkena dampak gempa di Turki dan Suriah, menurut Anadolu Agency. Dalam pernyataan yang dia buat pada Senin (20/3), di akhir konferensi donor untuk mendukung korban gempa bumi di Turki dan Suriah, yang diselenggarakan oleh Komisi Eropa dan Swedia, yang memegang kursi kepresidenan sesi Uni Eropa saat ini.
Pada gilirannya, Ketua Komisi, Ursula von der Leyen, mengungkapkan kebahagiaannya atas solidaritas komunitas internasional dengan para korban gempa di Turki dan Suriah, serta menambahkan bahwa konferensi para donor yang diadakan hari Senin (20/3) adalah awal dari cara menyembuhkan luka orang yang tertimpa musibah.
Editor : Moch. Syafieq Hisyam