Sempat Diharamkan , Kini Arab Saudi Bolehkan Seniman Bikin Patung
Riyadh – Setelah pelarangan, otoritas Saudi kini mengizinkan seniman membuat patung. Karena selama ini kegiatan seni pahat sebenarnya dilarang. Para seniman di Arab Saudi kini berani memamerkan patung mereka, sejalan dengan pelarangan pemerintah yang melonggar. Arab Saudi telah mengubah banyak kebijakan menjadi lebih moderat di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai pemimpin de facto kerajaan Islam. (Rabu, 15/03/2023)
Seniman Awatif Al-Keneibit mengaku tidak menyangka bisa memajang patungnya di galeri bergengsi di Riyadh. Keneibit menampilkan sejumlah pahatan wajah dalam pameran tersebut, termasuk wajah berkacamata tokoh Saudi. Semua karyanya dipajang di atas batu merah dan berwarna.
Beberapa dekade lalu, Arab Saudi sangat ketat dengan hukum Islam. Ini karena Arab Saudi menganut ajaran Islam Sunni dan menampilkan doktrin Wahhabi.
Dalam hukum Islam dilarang membuat atau memajang patung, karena tidak diperbolehkan membuat sesuatu yang menyerupai manusia. Patung atau ukiran juga dilarang pada zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Nabi karena penggunaannya sebagai sarana ibadah selain Allah SWT. Beberapa pendapat juga mengatakan bahwa dilarang membuat patung karena dikaitkan dengan dewa-dewa yang disembah oleh orang Arab pada zaman dahulu.
Oleh karena itu, patung manusia tidak terlihat di tempat umum di Jazirah Arab, apalagi sejak Nabi Muhammad melarangnya berada di dalam dan sekitar Ka’bah di Mekkah pada tahun 630 M.
Namun, sejak Mohammed bin Salman menjadi pemimpin de facto, Arab Saudi mulai bergerak ke arah yang moderat. Pengaruh Wahhabi dalam masyarakat, termasuk kebijakan moral, dibatasi. Wanita sekarang tidak begitu dibatasi lagi.
Menurut Keneibit, langkah Mohammed bin Salman merupakan terobosan ke arah yang lebih baik. Ia pun berharap ke depan Arab Saudi lebih adil bagi seluruh warganya.
“Bagi saya, ada dua guncangan. Satu sebelum dan sesudah. Kita adalah generasi yang mengalami banyak perubahan. Dari pelarangan total menjadi pengungkapan total,” ujarnya.
“Insya Allah, kami akan mendapatkan kesetaraan.” Ujarnya dikutip Al Arabiya.
Editor: Aditya Hadi Nugraha