Sektor Pariwisata Arab Saudi Meningkat Pesat
Terlansir dalam Saudi Arabia Tourism bahwa sudah sejak tahun 2019 Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan visa turis, sebelumnya Arab Saudi hanya mengeluarkan visa haji umroh, bisnis, dan pekerja asing yang ingin mengunjungi Arab Saudi. Hal ini tentu saja meningkatkan pendapatan kerajaan Arab Saudi dalam sektor pariwisata. Tahun 2020 Arab Saudi juga mengizinkan turis dengan visa Amerika Serikat, Inggris, dan Area Schengen.
Menurut World Travel and Tourism Council (WTTC), Arab Saudi diperkirakan akan menerima 22,1 juta kedatangan internasional pada tahun 2025, yang akan menjadi hampir 40% lebih tinggi dari pengunjung Dubai saat ini.
Dalam Saudi Press Agency juga terlansir bahwa Arab Saudi bekerja sama dengan China dalam sektor pariwisata. CEO Otoritas Pariwisata Saudi, Fahd Hamidaddin, mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China, Rao Quan, untuk membahas cara meningkatkan dan memaksimalkan kolaborasi strategi di sektor pariwisata. Duta Besar Saudi untuk China, Abdulrahman bin Ahmed Al-Harbi, juga hadir dalam pertemuan tersebut saat para pejabat membahas prospek kerja sama bilateral di sektor tersebut. Dari pertemuan kedua negara ini, Arab Saudi berupaya menarik lebih dari 4 juta turis Tiongkok pada tahun 2030.
Selain itu, sebagai upaya untuk mengembangkan sektor pariwisatanya, Arab Saudi memiliki proyek Visi 2030 yang berfokus pada perencanaan investasi senilai $810 Miliar untuk sektor budaya, rekreasi, dan hiburan selama dekade berikutnya. Untuk tujuan memiliki 100 juta pengunjung ke Arab Saudi pada tahun 2030.
Dan tidak kurang dari 4 kota di Arab Saudi termasuk dalam 100 besar destinasi wisata terpopuler di dunia. Pada 2019, Mekah mencapai peringkat ke-21 dengan 9,83 juta wisatawan. Menurut Euromonitor, turis asing yang datang, akan menginap setidaknya satu malam.
Editor : Rida Rohimah